Huuuuuufff….. Akhirnya tiba juga, setelah sekian lama dan penuh persiapan…. Ada banyak perlombaan yang akan dilombakan dalam PORSENI tingkat KKM (Kelompok Kerja Madrasah) kali ini.
Dan yang jadi suatu kehormatan bagiku adalah aku termasuk salah satu dari kontingen PORSENI itu. Dan tentunya aku ikut lomba cerita b.Inggris lagi. Sebelum-sebelumnya ada kejadian yang bikin aku geli. Aku diperebutkan. Tepatnya diperebutkan 2 orang guru, aku diperebutkan dan dihadapkan antara 2 pilihan (cieee…), b.Inggris atau olahraga. Meskipun sebenarnya aku tak begitu ahli dalam olahraga, tapi gini-gini aku juara 3 Tennis Meja PORSENI 2006 se-KKM Karang Sambung (KKM tempat aku sekolah) dan juara 1 PORKELAS (Pekan Olahraga antar Kelas) MTs. Daarul ‘Uluum (hhaha..). Dan kenapa guru b.Inggrisku memilihku? Mungkin karena aku pernah ikut “English Story Telling Contest”, lomba cerita b.Inggris yang diikuti oleh seluruh MTs dan SMP se-Kabupaten Majalengka dan diadakan setiap 2 tahun sekali, walaupun di sini aku hanya harus puas dapat peringkat 12. Yah… tapi lumayanlah setidaknya itu merupakan 2 kabar baik juga, karena : Pertama, seenggaknya aku bisa meningkatkan prestasi Daarul ‘Uluum 4 tingkat ke atas dibandingkan Telling Contest kemarin (ketika aku masih kelas 1), ya aku bisa lebih baik dari saudaraku (yang juga merupakan wakil Telling Contest kemarin), yang kemarin harus rela dapat peringkat 16. Dan kabar satunya adalah Daarul ‘Uluum adalah satu-satunya MTs yang bisa masuk 15 besar, yipppiiiieee… Nah, kabar baik bukan? Oke balik lagi, kedua-duanya sama-sama ngotot (guru b.Inggris dan Olahraga), sama-sama mempertahankan. Tapi ujung-ujungnya aku tetap di b.Inggris juga. Sebenarnya untuk tahun ini aku nggak terlalu optimis untuk bisa ambil bagian di tennis, karena aku merasa pasti ada yang lebih baik daripada aku, toh ternyata emang ada, anak kelas satu itu lebih jago daripada aku. Sebaliknya, aku sangat optimis dan semangat di b.Inggris, entahlah kenapa, pokoknya semangat.
Sebenarnya tak banyak persiapan yang aku lakukan untuk lomba kali ini, tak segencar saat “English Story Telling Contest”. Kalau dulu biasanya setiap jam istirahat pertama aku latihan di ruang guru bersama guru pembimbingku. Tapi untuk yang sekarang gak kayak gitu, latihanku bisa cepat dihitung dengan jari. Berikut beberapa alasan kenapa jarang latihan: 1) Mungkin karena aku kembali dengan cerita “Snow White” yang udah pernah aku bawakan saat Teeling Contest kemarin, makanya cuma tinggal ngelancarin aja. 2) Guru pembimbingku sedang sakit makanya jarang latihan, aku sampe latihan sama guru b.Inggris lainnya dan official dari peserta putra deh. 3) Jujur, aku rada males juga sih latihannya, hehe… tapi meskipun begitu aku tetep latihan kok, di rumah.
Di perjalanan menuju lokasi lomba aku mencoba menghubungi keluargaku lewat sms untuk minta doa dan dukungan. Saat tiba di lokasi, kesan pertama yang aku dapat adalah kayaknya sekolah ini lebih mantep dan teratur deh masalah ekskulnya, gak kayak DU. Terbukti, soalnya acara pembukaannya aja disambut dengan demonstrasi ekskul yang boleh dibilang ya cukup keren, kolaborasi antara 3P ekskul; Pramuka, Paskibra dan PMR. Kapan ya DU bisa kayak gitu? Ya teruslah berharap dan berdoa.
Sambil menunggu giliranku tampil, aku terus berdoa, soalnya aku juga teringat sms balasan dari ibuku yang isinya, “Muhun didioakeun. Kade bari nungguan teh bari ngadoa.” Di sini aku juga berkenalan dengan anak MTsN Karang Sambung yang sama-sama ikut cerita b.Inggris. Menjelang tiba giliranku, aku bersiap-siap memakai jubah (yang sengaja dipersiapkan khusus untuk lomba kali ini, dengan mengorbankan uang tabunganku untuk beli HP Nokia seri terbaru, N96. Hiks bubay N96, I will miss u… Alaaah lebay!). Dan ketika tiba giliranku, aku sudah siap. Saat aku melangkah menuju panggung, penonton dari sekolah lain langsung bilang “Wuih!” atau “Wuizzz…” (mungkin ada sebagian dari sekolahku juga ikut berkata seperti itu), biasa artis lewat mah disambut dengan meriah, hehehe ngarep. Padahal kata-kata tadi tuh ditujukan karena, “Wuizz.. pake properti…”, gitu lhoo! Soalnya selidik punya selidik (katanya nih ya) kontestan lain gak ada yang pake properti.
Setelah mencoba menguasai situasi ruangan dan menenangkan diri sedikit, aku pun mulai bercerita. Aku benar-benar merasa tak ada beban saat menceritakannya. Déjà vu, ya jelas saja aku merasakannya, aku serasa berada di tempat saat Telling Contest dulu. Perasaan yang sama. Penampilanku nyaris saja sempurna. Andai saja aku tidak keceplosan mengucapkan “tell”, yang seharusnya “thank”, kalau saja aku tidak keceplosan aku tak perlu mengulang ceritanya dari awal lagi. Andai saja aku tidak salah mengucapkan kata “he” yang seharusnya “she”. Dan andai saja saat itu aku berhasil menggigit apelnya sedikit saja (But hey! Bukan sepenuhnya salahku juga, apelnya kan licin jadi susah digigit. Masa aku mau ngulang lagi adegan gigitnya, kan gak lucu. Nanti ketahuan lagi kalau aku gagal, hehe..), mungkin aku akan menang cumlaude, belakangan aku tahu para juri memberiku nilai 98 atas performance, pronounciation and expression atas apa yang aku tampilkan.
Setelah semua kontestan DU tampil, kebetulan untuk puisi dan cerita b.Inggris ruangannya digabung, kami pergi mendukung kontingen DU lainnya. Pertama aku nonton Lompat Tinggi, lalu ke Volley Ball putri. Kemudian ke Tennis Meja pa dan pi. Semua supporter DU tumplek di sini mendukung pemain. Ruangan sampe panas gara-gara kebanyakan yang nonton. Semua juga pada semangat sampe-sampe suasana jadi tambah panas. Saking ributnya supporter, para official pun sampe turun tangan menenangkan supporter. Dan di sini pulalah AKU tahu bahwa aku dapat juara 1. Alhamdulillah.
Setelah break untuk shalat, pertandingan pun dilanjutkan. Saatnya nonton pertandingan final Volley Ball putra. Kurang lebih 200 orang supporter DU yang masih bertahan (Kemungkinan para supporter masih banyak bertahan karena mereka kebanyakan takut gak bisa pulang, soalnya kan mereka gak tahu arah pulang. Dan mungkin juga mereka gak punya cukup ongkos untuk pulang. Ya pokonya ada banyak kemungkinan), terus mendukung para pemain DU dengan meneriakan berbagai yel.
“DU is the BEST! Uh! Uh, uh, uh! Mana orangnya. Nih! Nih, nih, nih!” atau “Kaifa, kaifa? Oke bisa (2x). Bisa, bisa! Daarul Uluum? BISA!” dan di saat DU kecolongan angka semua meneriakan, “Konsentrasi! Konsen, konsentrasi!”. Aku juga terus meneriakan yel-yel dukungan tersebut, tak mau kalah dengan supporter lain. Saat itu aku tidak peduli besok atau saat aku tiba di rumah suaraku akan amblas dan serak. Bahkan akan sakit tenggorokan pun I don’t care! Pokoknya aku merasa bebaz, plong tak ada beban. Official juga gak mau ketinggalan mengabadikan moment ini dengan kamera digitalnya.
Saat DU tinggal 1 point menuju kemenangan, semua berteriak, “Hiji deui, hiji deui!” sambil bertepuk tangan ricuh. Ketika bola terakhir akhirnya memutuskan untuk memihak DU sebagai juaranya, semua langsung menghambur ke tengah lapangan setelah sebelumnya berteriak “Yeeeeh…!!” sambil melompat dan berjingkrakan. Supporter langsung mengerubuti pemain seperti ikan yang mengerubuti makanan dan berebut dengan ikan lain. Pokoknya semua sangat senang hari itu. Apalagi saat pembagian tropi (juara 1) dan piagam (juara 2 serta 3) bagi para pemenang. Setiap kali nama DU disebut, supporter langsung bersorak-sorai bergembira. Saat diumumkan bahwa DU sebagai juara umum anak-anak makin GILAAA… Semua sangat bersuka cita dan langsung meneriakan yel “DU is the BEST”. Setelah semua beres, kami pun pulang.
Eits! Perjuangan belum berakhir. Masih ada PORSENI tingkat Kabupaten, dan akan dilaksankan pada tanggal 24 Desember mendatang. So, tunggu aja cerita lanjutannya yak!
3 komentar:
seruuuu abis...selamat ya atas kemenangannya kemarin. even you cannt be the best but you have to try better than before.congratulations...teruskan juga kebiasaanmu menulis di blog ini. walaupun ibu sudah tahu hasil lomba porseni tingkat kabupaten kemarin,tapi ibu tetep tunggu ceritanya ya...
seruuuu abis....terus biasakan selalu menulis di blog ini ya...
walaupun ibu dah tahu hasil dari lomba telling contest tingkat kabupaten kemarin,tapi ibu tetep tunggu kisahnya ya...cayyyoooo...
sip lah bagus punya blog
Posting Komentar